Halaman

Kamis, 02 Agustus 2012

Lebih Utama Mana Bagi Wanita: Tarawih di Masjid atau di Rumah?

Shalat Tarawih bagi wanita di masjid maupun di rumah semuanya adalah amal ma'ruf, namun shalat di rumah lebih afdhol, lebih baik dan lebih utama.

Wanita adalah kehormatan yang wajib dijaga. Kondisi yang paling dekat kepada Robbnya adalah ketika dia di dalam rumahnya. Ibnu Hibban meriwayatkan;

صحيح ابن حبان - مخرجا (12/ 413)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:  «الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ مِنْ رَبِّهَا إِذَا هِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا»


Dari Abdullah dari Nabi SAW beliau bersabda; Wanita adalah aurot. Jika dia keluar maka Syetan akan mengawasinya. Dia berada dalam kondisi paling dekat dengan Robbnya adalah ketika dia di dalam rumahnya
(H.R. Ibnu Hibban)

Semakin tertutup seorang wanita, maka semakin baiklah dia. Dalam shalatpun semakin tersembunyi dia maka semakin afdhollah shalatnya. Abu dawud meriwayatkan;

سنن أبى داود (2/ 181)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْمَرْأَةِ فِي بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي حُجْرَتِهَا وَصَلَاتُهَا فِي مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي بَيْتِهَا


Dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat seorang wanita di kamarnya lebih utama baginya daripada shalatnya di ruang tengahnya, dan shalat seorang wanita di ruang yang kecil lebih utama baginya daripada dirumadi kamarnya."
(H.R. Abu Dawud)

Seorang wanita di zaman Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah meminta izin kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam untuk shalat di masjid karena suka shalat berjamaah dengan beliau. Nabi tidak melarangnya, namun tetap menekankan bahwa shalat di rumahnya lebih baik dan lebih utama. Imam Ahmad meriwayatkan;

مسند أحمد (55/ 45)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُوَيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ عَمَّتِهِ أُمِّ حُمَيْدٍ امْرَأَةِ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ
أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ الصَّلَاةَ مَعَكَ قَالَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلَاةَ مَعِي وَصَلَاتُكِ فِي بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي حُجْرَتِكِ وَصَلَاتُكِ فِي حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكِ فِي دَارِكِ وَصَلَاتُكِ فِي دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلَاتُكِ فِي مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلَاتِكِ فِي مَسْجِدِي
قَالَ فَأَمَرَتْ فَبُنِيَ لَهَا مَسْجِدٌ فِي أَقْصَى شَيْءٍ مِنْ بَيْتِهَا وَأَظْلَمِهِ فَكَانَتْ تُصَلِّي فِيهِ حَتَّى لَقِيَتْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ


Dari Abdullah bin Suwaid Al Anshari dari bibinya Ummu Humaid isteri Abu Humaid As Sa'di, bahwa dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai shalat bersamamu!" Beliau bersabda: "Aku sudah tahu jika kamu suka shalat denganku, namun shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di ruang tengah rumahmu, dan shalatmu di ruang tengah rumahmu  lebih baik daripda shalat di rumah besarmu, dan shalatmu di rumah besarmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu, dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalat di masjidku." Ummu Humaid berkata, "Lalu dia memerintahkan untuk membuat tempat shalat di tempat yang paling pojok dalam kamarnya  dan yang paling gelap, setelah itu dia shalat di sana hingga dia menemui Allah Azza Wa Jalla.
(H.R. Ahmad)

Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam juga merekomendasikan agar para lelaki tidak melarang wanita shalat berjamaah di masjid, namun tetap menekankan keutamaan shalat di rumah. Abu Dawud meriwayatkan;

سنن أبى داود - م (1/ 222)
 عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ تَمْنَعُوا نِسَاءَكُمُ الْمَسَاجِدَ وَبُيُوتُهُنَّ خَيْرٌ لَهُنَّ ».


Dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melarang kaum wanita pergi ke masjid, akan tetapi sebenarnya rumah rumah mereka itu lebih baik bagi mereka." (H.R.Abu Dawud)

Semua dalil-dalil ini menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan wanita baik shalat  lima waktu, shalat Tarawih, dan semua shalat sunnah lainnya tidak dilarang jika dilakukan secara berjamaah di masjid, namun lebih utama jika dilakukan di dalam rumahnya.

Namun, ketika datang ke masjid wanita dilarang secara sengaja bersolek yang menarik perhatian lelaki apalagi tidak menutup aurot dengan sempurna. Hal tersebut haram secara syar'I dan yang dicela oleh Aisyah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari;

صحيح البخاري (3/ 378)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
لَوْ أَدْرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَحْدَثَ النِّسَاءُ لَمَنَعَهُنَّ كَمَا مُنِعَتْ نِسَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ قُلْتُ لِعَمْرَةَ أَوَمُنِعْنَ قَالَتْ نَعَمْ


Dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata, "Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui apa yang telah terjadi dengan para wanita sekarang ini, niscaya beliau akan melarang mereka (ke masjid) sebagaimana dilarangnya para wanita bani Isra'il." Yahya berkata, "Aku bertanya 'Amrah, "Apakah mereka dilarang? 'Amrah menjawab, "Ya."
(H.R.Bukhari)


Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar